Friday 6 September 2019

Pembacaan Hari Minggu - Ahad, 8 September 2019



BACAAN PERTAMA                                                              (Keb. 9:13-18)
Pembacaan dari Kitab Kebijaksanaan:

Siapakah yang dapat memikirkan apa yang dikehendaki Tuhan?

Manusia manakah dapat mengenal rencana Allah, atau siapakah dapat memikirkan apa yang dikehendaki Tuhan? Pikiran segala makhluk yang fana adalah hina, dan pertimbangan kami ini tidak tetap. Sebab jiwa dibebani oleh badan yang fana, dan kemah dari tanah memberatkan budi yang banyak berpikir. Sukar kami menerka apa yang ada di bumi, dan dengan susah payah kami menemukan apa yang ada di tangan, tapi siapa gerangan telah menyelami apa yang ada di surga? Siapa gerangan dapat mengenal kehendak-Mu, kalau Engkau sendiri tidak menganugerahkan kebijaksanaan, dan jika Roh Kudus-Mu dari atas tidak Kauutus? Demikianlah diluruskan lorong orang yang ada di bumi, dan kepada manusia diajarkan apa yang berkenan pada-Mu, maka oleh kebijaksanaan mereka diselamatkan.
Demikianlah Sabda Tuhan.


MAZMUR TANGGAPAN                                                      (Mzm. 90:3-4.5-6.12-13.14.17)


Ulangan : Tuhan, Engkaulah tempat perteduhan kami turun temurun.

1.        Engkau mengembalikan manusia kepada debu, hanya dengan berkata, “Kembalilah, hai anak-anak manusia!” Sebab di mata-Mu seribu tahun sama seperti hari kemarin, atau seperti satu giliran jaga di waktu malam.

Tuhan, Engkaulah tempat perteduhan kami turun temurun.

2.              Engkau menghanyutkan manusia seperti orang mimpi, seperti rumput yang bertumbuh: di waktu pagi tumbuh yang berkembang, di waktu petang sudah lisut dan layu.

Tuhan, Engkaulah tempat perteduhan kami turun temurun.

3.              Ajarlah kami menghitung hari-hari kami, hinggalah kami beroleh hati yang bijaksana. Kembalilah, ya Tuhan, -- berapa lama lagi? – dan sayangilah hamba-hamba-Mu!

Tuhan, Engkaulah tempat perteduhan kami turun temurun.

4.              Kenyangkanlah kami di waktu pagi dengan kasih-setia-Mu, supaya kami bersorak-sorai dan bersukacita sepanjang hayat. Kiranya kemurahan Tuhan melimpah atas kami! Teguhkanlah perbuatan tangan kami, ya, perbuatan tangan kami, teguhkanlah!

Tuhan, Engkaulah tempat perteduhan kami turun temurun.


BACAAN KEDUA                                                                               (Flm 1:9b-10.12-17)
Pembacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Filemon:

Terimalah dia, bukan sebagai hamba, melainkan sebagai saudara terkasih.

Saudara yang terkasih, Aku, Paulus, yang sudah menjadi tua, dan kini dipenjarakan karena Kristus Yesus, mengajukan permintaan kepadamu mengenai anak yang kudapat selagi aku dalam penjara, yakni Onesimus. Dia, buah hatiku ini, kusuruh kembali kepadamu. Sebenarnya aku mau menahan dia di sini sebagai gantimu untuk melayani aku selama aku dipenjarakan demi Injil. Tetapi tanpa persetujuanmu, aku tidak mau berbuat sesuatu, supaya yang baik itu kaulakukan bukan karena terpaksa, melainkan dengan sukarela. Sebab mungkin karena itulah dia dipisahkan sejenak dari padamu, supaya engkau dapat menerimanya untuk selama-lamanya, bukan lagi sebagai hamba, melainkan lebih daripada itu, yaitu sebagai saudara terkasih. Bagiku ia sudah saudara, apalagi bagimu, baik secara manusiawi maupun di dalam Tuhan. Kalau engkau menganggap aku temanmu seiman, terimalah dia seperti aku sendiri.

Demikianlah Sabda Tuhan.


BAIT PENGANTAR INJIL 

Alleluia, alleluia, Alleluia.
Sinarilah hamba-Mu dengan wajah-Mu, dan ajarkanlah ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku.
Alleluia, alleluia, Alleluia.


BACAAN INJIL                                     (Luk. 14:25-33)
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas:

Barangsiapa tidak melepaskan diri dari segala miliknya, ia tidak dapat menjadi murid-Ku.

Pada suatu ketika orang berduyun-duyun mengikuti Yesus dalam perjalanan-Nya. Sambil berpaling Yesus berkata kepada mereka, "Jika seorang datang kepada-Ku dan ia tidak membenci bapanya, ibunya, isterinya, anak-anaknya, saudara-saudaranya laki-laki atau perempuan, bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi murid-Ku. Barangsiapa tidak memanggul salibnya dan mengikuti Aku, ia tidak dapat menjadi murid-Ku.

Sebab siapakah di antara kamu yang kalau mau mendirikan sebuah menara tidak duduk dahulu membuat anggaran belanja, apakah uangnya cukup untuk menyelesaikan pekerjaan itu? Jangan-jangan sesudah meletakkan dasar ia tidak dapat menyelesaikannya. Lalu semua orang yang melihat itu akan mengejek dengan berkata, 'Orang itu mulai membangun, tetapi tidak dapat menyelesaikannya'! Atau raja manakah yang hendak berperang melawan raja lain tidak duduk untuk mempertimbangkan dahulu, apakah dengan sepuluh ribu orang ia dapat melawan musuh yang datang menyerang dengan dua puluh ribu orang? Jikalau tidak dapat, ia akan mengirim utusan selama musuh masih jauh untuk menanyakan syarat-syarat perdamaian. Demikianlah setiap orang di antara kamu, yang tidak melepaskan diri dari segala miliknya, tidak dapat menjadi murid-Ku."

Demikianlah Injil Tuhan.

No comments:

Post a Comment