Saturday 27 April 2019

Pembacaan Hari Minggu - Ahad, 28 April 2019


BACAAN PERTAMA                                                                                     (Kis. 5:12-16)
Pembacaan dari Kisah Para Rasul: 

Jumlah orang yang percaya kepada Tuhan semakin bertambah.

Pada waktu itu, para rasul mengadakan banyak tanda dan mujizat di antara orang banyak. Semua orang beriman selalu berkumpul di Serambi Salomo dalam persekutuan yang erat.
Orang-orang lain tidak ada yang berani menggabungkan diri kepada mereka. Namun mereka sangat dihormati orang banyak.
Makin lama makin bertambahlah jumlah orang yang percaya kepada Tuhan, baik laki-laki maupun perempuan. Bahkan mereka membawa orang-orang sakit ke luar, ke jalan raya, dan membaringkannya di atas balai-balai dan tilam, supaya, apabila Petrus lewat, setidak-tidaknya bayangannya mengenai salah seorang dari mereka. Juga banyak orang dari kota-kota di sekitar Yerusalem datang berduyun-duyun. Mereka membawa orang-orang yang sakit dan orang-orang yang diganggu roh jahat. Dan mereka semua disembuhkan.

Demikianlah Sabda Tuhan.



MAZMUR TANGGAPAN                                                    (Mzm 34: 2-3.4-5.6-7; Ul:9a)

Bersyukurlah kepada Tuhan, kar’na baiklah Dia!
1.                  Biarlah Israel berkata, “Kekal abadi kasih setia-Nya!”
Biarlah kaum Harun berkata, “Kekal abadi kasih setia-Nya!”
Biarlah orang yang takwa berkata, “Kekal abadi kasih setia-Nya!”

Bersyukurlah kepada Tuhan, kar’na baiklah Dia!

2.                  Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru. Hal itu terjadi dari pihakTuhan, suatu perbuatan ajaib di mata kita. Inilah hari yang dijadikan Tuhan. Marilah kita bersorak-sorai dan bersukacita karena-Nya.

Bersyukurlah kepada Tuhan, kar’na baiklah Dia!

3.                  Ya Tuhan, berilah kiranya keselamatan! Ya Tuhan, berilah kiranya kemujuran! Diberkatilah dia yang datang dalam nama Tuhan. Tuhanlah Allah, Dia menerangi kita.

Bersyukurlah kepada Tuhan, kar’na baiklah Dia!



BACAAN KEDUA                                                              (Why. 1:9-11a.12-13.17-19)
Pembacaan dari Kitab Wahyu:

Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup sampai selama-lamanya.

Aku, Yohanes, saudara dan sekutumu dalam kesusahan, dalam Kerajaan dan dalam ketekunan menantikan Yesus, sedang berada di pulau yang bernama Patmos terdorong oleh karena firman Allah dan kesaksian yang diberikan oleh Yesus. Pada hari Tuhan aku dikuasai oleh Roh, dan aku mendengar dari belakangku suatu suara yang nyaring, seperti bunyi sangkakala. Kata suara itu, "Apa yang engkau lihat, tuliskanlah di dalam sebuah kitab, dan kirimkanlah kepada jemaat di Asia." Lalu aku berpaling untuk melihat suara yang berbicara kepadaku. Ketika aku berpaling, tampaklah kepadaku tujuh kaki dian dari emas. Di tengah-tengah kaki dian itu ada seorang serupa Anak Manusia, berpakaian jubah yang panjangnya sampai di kaki, dan dadanya berlilitkan ikat pinggang dari emas. Ketika aku melihat Dia,
tersungkurlah aku di depan kaki-Nya sama seperti orang yang mati. Tetapi Ia meletakkan tangan kanan-Nya di atasku, lalu berkata: "Jangan takut! Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir, Aku adalah Yang Hidup. Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup sampai selama-lamanya, dan Aku memegang segala kunci maut dan kerajaan maut. Karena itu tuliskanlah apa yang telah kaulihat, baik yang terjadi sekarang maupun yang akan terjadi sesudah ini. 

Demikianlah Sabda Tuhan.



BAIT PENGANTAR INJIL                                          

Alleluia, alleluia, Alleluia.
Yesus bersabda: Hai Tomas, karena melihat Aku, engkau percaya; berbahagialah yang tidak melihat namun percaya.
Alleluia, alleluia, Alleluia.



BACAAN INJIL                                                                                   (Yoh. 20:19-31)
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes:

Delapanhari kemudian Yesus datang.

Setelah Yesus wafat di salib, pada malam pertama sesudah hari Sabat, berkumpullah murid-murid Yesus di suatu tempat dengan pintu-pintu yang terkunci karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi. Pada waktu itu datanglah Yesus, berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata, "Damai sejahtera bagi kamu!" 

Sesudah berkata demikian, Yesus menunjukkan tangan dan lambung-Nya kepada mereka.
Murid-murid itu bersukacita ketika mereka melihat Tuhan. Maka kata Yesus sekali lagi, "Damai sejahtera bagi kamu! Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu."

Dan sesudah berkata demikian, Yesus mengembusi mereka dan berkata, "Terimalah Roh Kudus. Jikalau kamu mengampuni dosa orang, dosanya diampuni, dan jikalau kamu menyatakan dosa orang tetap ada, dosanya tetap ada."

Pada waktu Yesus datang itu, Tomas, seorang dari kedua belas murid, yang disebut Didimus, tidak ada bersama-sama mereka. Maka kata murid-murid yang lain itu kepadanya, "Kami telah melihat Tuhan!" Tetapi Tomas berkata kepada mereka, "Sebelum aku melihat bekas paku pada tangan-Nya, dan sebelum aku mencucukkan jariku ke dalam bekas paku itu, dan mencucukkan tanganku ke dalam lambung-Nya, sekali-kali aku tidak akan percaya."

Delapan hari kemudian murid-murid Yesus berada kembali dalam rumah itu, dan Tomas pun bersama-sama dengan mereka. Sementara pintu-pintu terkunci, Yesus datang. Ia berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata, "Damai sejahtera bagi kamu!" Kemudian Yesus berkata kepada Tomas, "Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tangan-Ku, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku, dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah." Tomas menjawab kepada-Nya, "Ya Tuhanku dan Allahku!" Kata Yesus kepadanya, "Karena telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya."

Memang masih banyak tanda lain yang dibuat Yesus di depan mata murid-murid-Nya, yang tidak tercatat dalam kitab ini. Tetapi semua yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu percaya bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya oleh imanmu kamu memperoleh hidup dalam nama-Nya.

Demikianlah Injil Tuhan.


Saturday 20 April 2019

Bulletin Gereja - Ahad, 21 April 2019


Pembacaan Hari Sabtu – 20 April 2019


BACAAN PERTAMA            (Kej. 1:1-2.2)
Pembacaan dari Kitab Kejadian:

Allah melihat segala yang dijadikan-Nya, sungguh amat baik.
Pada awal mula Allah menciptakan langit dan bumi. Bumi belum berbentuk dan kosong. Gelap gulita meliputi samudera raya. Dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air. Allah berfirman, "Jadilah terang!" Maka jadilah terang. Allah melihat bahwa terang itu baik, lalu dipisahkan-Nya terang itu dari gelap. Allah menamai terang itu siang, dan gelap itu malam. Maka jadilah petang dan pagi: hari pertama. Lalu Allah berfirman, "Jadilah cakrawala di tengah segala air, untuk memisahkan air dari air." Maka Allah menjadikan cakrawala, dan Ia memisahkan air yang ada di bawah cakrawala itu dari air yang ada di atasnya. Dan jadilah demikian. Allah menamai cakrawala itu langit. Maka jadilah petang dan pagi: hari kedua. Lalu Allah berfirman, "Hendaklah segala air yang di bawah langit berkumpul pada satu tempat, sehingga kelihatan yang kering." Dan jadilah demikian. Allah menamai yang kering itu darat, dan kumpulan air itu laut. Allah melihat bahwa semua itu baik.

Lalu Allah berfirman, "Hendaklah tanah menumbuhkan tunas-tunas muda, tumbuh-tumbuhan yang berbiji, segala jenis pohon buah-buahan yang menghasilkan buah berbiji, 
supaya ada tumbuh-tumbuhan di bumi." Dan jadilah demikian. Tanah menumbuhkan tunas-tunas muda, segala jenis tumbuh-tumbuhan yang berbiji dan segala jenis pohon-pohonan yang menghasilkan buah berbiji. Allah melihat bahwa semuanya itu baik. Maka jadilah petang dan pagi: hari ketiga.
Lalu Allah berfirman, "Jadilah benda-benda penerang pada cakrawala untuk memisahkan siang dari malam. Biarlah benda-benda penerang itu menjadi tanda yang menunjukkan masa-masa yang tetap, menunjukkan hari dan tahun; dan sebagai penerang pada cakrawala biarlah benda-benda itu menerangi bumi." Dan jadilah demikian. Maka Allah menjadikan kedua benda penerangan yang besar, yakni yang lebih besar untuk menguasai siang, dan yang lebih kecil untuk menguasai malam, dan menjadikan juga bintang-bintang.
Semuanya itu ditaruh Allah di cakrawala untuk menerangi bumi, dan untuk menguasai siang serta malam, dan untuk memisahkan terang dari gelap. Allah melihat bahwa semuanya itu baik. Maka jadilah petang dan pagi: hari keempat.
Lalu Allah berfirman, "Hendaklah dalam air berkeriapan makhluk yang hidup, dan hendaklah burung beterbangan di atas bumi melintasi cakrawala." Maka Allah menciptakan binatang-binatang laut yang besar dan segala jenis makhluk hidup yang bergerak, yang berkeriapan dalam air, dan segala jenis burung yang bersayap. Allah melihat bahwa semuanya itu baik.
Lalu Allah memberkati semuanya itu, firman-Nya, "Berkembangbiaklah dan bertambah banyaklah serta penuhilah laut, dan hendaklah burung-burung di bumi bertambah banyak."
Maka jadilah petang dan pagi: hari kelima.
Lalu Allah berfirman, "Hendaklah bumi mengeluarkan segala jenis makhluk yang hidup,
ternak dan binatang melata dan segala jenis binatang liar." Dan jadilah demikian. Allah menjadikan segala jenis binatang liar, segala jenis ternak dan segala jenis binatang melata di muka bumi. Allah melihat bahwa semuanya itu baik. Lalu Allah berfirman, "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara, atas ternak dan atas seluruh bumi, serta atas segala binatang melata yang merayap di bumi." Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya; menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka, "Beranak-cucu dan bertambah banyaklah; penuhilah bumi dan taklukkanlah, berkuasalah atas ikan-ikan di laut, burung-burung di udara, dan atas segala binatang yang merayap di bumi."
Lalu Allah berfirman, "Lihatlah Aku memberikan kepadamu segala tumbuh-tumbuhan yang berbiji di seluruh bumi dan segala pohon-pohonan yang buahnya berbiji. Itulah akan menjadi makananmu. Tetapi kepada segala binatang di bumi dan kepada burung di udara dan segala yang merayap di bumi, yang bernyawa, Kuberikan segala tumbuh-tumbuhan hijau menjadi makanannya." Dan jadilah demikian. Maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik. Maka jadilah petang dan pagi: itulah hari keenam.
Demikianlah diselesaikan langit dan bumi dan segala isinya. Pada hari ketujuh Allah telah menyelesaikan pekerjaan yang dibuat-Nya itu. Maka berhentilah Ia pada hari ketujuh dari segala pekerjaan yang telah dibuat-Nya itu.

Demikianlah Sabda Tuhan.



MAZMUR TANGGAPAN 1A
 (Mzm 104:1-2a.5-.10.12.13-14.35c; Ul:lh.30)

Ulangan: Aku wartakan karya agung-Mu Tuhan, karya agung-Mu karya keselamatan.

1.                  Pujilah Tuhan, hai jiwaku! 
Tuhan, Allahku, Engkau sangat besar! 
Engkau berpakaian keagungan dan semarak,
berselimutkan terang ibarat mantol.

Aku wartakan karya agung-Mu Tuhan, karya agung-Mu karya keselamatan.

2.                  Engkau telah mendasarkan bumi di atas tumpuannya, 
sehingga takkan goyang untuk selama-lamanya.
Dengan samudera raya bumi itu Kauselubungi;
air telah naik melampaui gunung-gunung.

Aku wartakan karya agung-Mu Tuhan, karya agung-Mu karya keselamatan.

3.                  Di lembah-lembah Engkau membualkan mata air
yang mengalir di antara gunung-gunung;
burung-burung di udara bersarang di dekatnya, 
bersiul dari antara daun-daunan.

Aku wartakan karya agung-Mu Tuhan, karya agung-Mu karya keselamatan.

4.                  Dari bangsal-Mu Engkau menyirami gunung-gunung,
bumi penuh dengan segala yang Kauturunkan dari langit.
Engkau menumbuhkan rumput bagi hewan 
dan tumbuh-tumbuhan untuk diusahakan manusia; 
Engkau mengeluarkan makanan dari dalam tanah.

Aku wartakan karya agung-Mu Tuhan, karya agung-Mu karya keselamatan.

5.                  Betapa banyak karya-Mu, ya Tuhan, 
semuanya Kaubuat dengan kebijaksanaan, 
bumi penuh dengan ciptaan-Mu.
Pujilah Tuhan, hai jiwaku!

Aku wartakan karya agung-Mu Tuhan, karya agung-Mu karya keselamatan.




BACAAN KEDUA (SINGKAT)          (Kej. 22:1-2.9a.10-13. 15-18)
Pembacaan dari Kitab Kejadian:

Kurban Abraham leluhur kita.

Setelah Abraham mendapat anak, Ishak, maka Allah mencobai Abraham. Ia berfirman kepadanya, "Abraham," Abraham menyahut, "Ya, Tuhan." Firman Tuhan, "Ambillah anak tunggal kesayanganmu, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria, dan persembahkanlah dia di sana sebagai kurban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu."

Maka sampailah mereka ke tempat yang dikatakan Allah kepada Abraham. Abraham mendirikan mezbah di situ dan menyusun kayu. Sesudah itu Abraham mengulurkan tangannya, mengambil pisau untuk menyembelih anaknya. Tetapi berserulah Malaikat Tuhan dari langit, "Abraham, Abraham!" Sahut Abraham,  "Ya, Tuhan." Lalu Tuhan berfirman, "Jangan kaubunuh anak itu, dan jangan kauapa-apakan dia, sebab kini Aku tahu bahwa engkau takut akan Allah, dan engkau tidak segan-segan menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku."

Abraham lalu menoleh dan melihat seekor domba jantan di belakangnya, yang tanduknya tersangkut pada belukar. Diambilnya domba itu, lalu dipersembahkannya sebagai kurban pengganti anaknya. Untuk kedua kalinya berserulah Malaikat Tuhan dari langit kepada Abraham, katanya, "Aku bersumpah demi diri-Ku sendiri -- demikianlah firman Tuhan -- 
Karena engkau telah berbuat demikian, dan engkau tidak segan-segan menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku, maka Aku memberkati engkau berlimpah-limpah dan membuat keturunanmu sangat banyak, seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut. Dan keturunanmu itu akan menduduki kota-kota musuhnya. Melalui keturunanmulah segala bangsa di bumi akan mendapat berkat, sebab engkau mentaati firman-Ku.".

Demikianlah Sabda Tuhan.



MAZMUR TANGGAPAN 2
 (Mzm 16:5.8-9-10.11; Ul:1)

Ulangan: Tuhan penjaga dan banteng perkasa dalam tangan-Nya aman sentosa.

1.                  Ya Tuhan, Engkaulah bagian warisanku dan pialaku, 
Engkau sendirilah yang meneguhkan bagian yang diundikan kepadaku.
Aku senantiasa memandang kepada Tuhan; 
karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah.

Tuhan penjaga dan banteng perkasa dalam tangan-Nya aman sentosa.

2.                  Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorai, 
dan tubuhku akan diam dengan tenteram; 
sebab Engkau tidak menyerahkan aku ke dunia orang mati, 
dan tidak membiarkan Orang Kudus-Mu melihat kebinasaan.

Tuhan penjaga dan banteng perkasa dalam tangan-Nya aman sentosa.

3.                  Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; 
di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah-limpah, 
di tangan kanan-Mu ada nikmat senantiasa.

Tuhan penjaga dan banteng perkasa dalam tangan-Nya aman sentosa.




BACAAN KETIGA              (Kel.14:15-15:1)
Pembacaan dari Kitab Keluaran:

Orang-orang Israel berjalan di tengah laut yang kering.

Dalam perjalanan keluar dari tanah Mesir, ketika hampir tersusul oleh pasukan Firaun, ketakutanlah orang-orang Israel dan berseru-seru kepada Tuhan. Maka berfirmanlah Tuhan kepada Musa, "Mengapakah engkau berseru-seru demikian kepada-Ku? Katakanlah kepada orang Israel, supaya mereka berangkat. Dan engkau, angkatlah tongkatmu, dan ulurkanlah tanganmu ke atas laut dan belahlah airnya, sehingga orang Israel dapat masuk ke tengah -tengah laut dan berjalan di tanah yang kering. Dan sementara itu Aku akan menegarkan hati orang-orang Mesir, sehingga mereka menyusul orang Israel. Dan terhadap Firaun dan seluruh pasukannya, keretanya dan orangnya yang berkuda, Aku akan menyatakan kemuliaan-Ku. Maka orang Mesir akan insaf bahwa Aku ini Tuhan, apabila Aku menampakkan kemuliaan-Ku terhadap Firaun, keretanya dan orang-orangnya yang berkuda."

Kemudian bergeraklah Malaikat Allah, yang tadinya berjalan di depan tentara Israel, lalu berpindah, berjalan di belakang mereka; dan tiang awan yang tadinya bergerak dari depan mereka, beranjak dan berdiri di belakang mereka. Demikianlah tiang awan itu berdiri di antara tentara Mesir dan orang Israel. Awan itu menimbulkan kegelapan, sehingga malam itu berlalu tanpa kesempatan bagi orang Mesir untuk mendekati orang-orang Israel.

Lalu Musa mengulurkan tangannya ke atas laut, dan semalam-malaman Tuhan menguakkan air laut dengan perantaraan angin timur yang keras, serta mengeringkan laut itu. Maka terbelahlah air laut itu, Dan orang Israel masuk dan berjalan di tengah-tengah laut yang kering; sedang di kiri dan di kanan mereka air itu sebagai tembok bagi mereka.
Orang Mesir pun mengejar dan menyusul mereka. Semua kuda Firaun, kereta dan pasukan berkudanya mengikuti orang Israel masuk ke tengah-tengah laut itu.

Pada waktu jaga pagi, Tuhan memandang tentara Mesir dari dalam tiang api dan awan,
lalu mengacau-balaukan tentara Mesir. Tuhan membuat roda kereta mereka berjalan miring dan maju dengan berat, sehingga orang Mesir berkata, "Marilah kita lari meninggalkan orang Israel, sebab Tuhanlah yang berperang untuk mereka melawan Mesir!" Berfirmanlah Tuhan kepada Musa, "Ulurkanlah tanganmu ke atas laut, supaya air berbalik meliputi orang Mesir, kereta mereka, dan pasukan berkuda mereka." Musa mengulurkan tangannya ke atas laut; maka menjelang pagi berbaliklah air laut ke tempatnya semula, sedangkan orang Mesir lari menuju air itu. Demikianlah Tuhan mencampakkan orang Mesir ke tengah-tengah laut. Jadi berbaliklah segala air itu, lalu menimbun kereta dan orang berkuda dari seluruh pasukan Firaun, yang telah menyusul orang Israel itu ke laut. Tiada seorang pun di antara mereka yang selamat. Tetapi orang Israel berjalan di tempat kering dari tengah-tengah laut, sedang di kiri dan di kanan mereka air itu sebagai tembok bagi mereka.

Demikianlah pada hari itu Tuhan menyelamatkan orang Israel dari tangan orang Mesir. Dan orang Israel melihat orang Mesir mati terkapar di pantai laut.Ketika orang Israel melihat
betapa dasyat perbuatan Tuhan terhadap orang Mesir, maka seluruh bangsa itu merasa takut akan Tuhan; mereka percaya kepada Tuhan dan kepada Musa, hamba-Nya.

Pada waktu itulah Musa bersama-sama dengan orang Israel menyanyikan madah ini bagi Tuhan.

Demikianlah Sabda Tuhan.



MAZMUR TANGGAPAN 3
 (Kel. 15:1-6.17-18.; Ul:1a)

1.                Bersyukurlah kepada Tuhan,
U          kar’na kekal kasih Allah,
pada Allah segala dewata,
U          kar’na kekal kasih Allah,
pada Tuhan segala penguasa, 
U          kar’na kekal kasih Allah,

2.                Hanya Dia yang mengerjakan karya agung,
U          kar’na kekal kasih Allah,
dengan arif menciptakan langit,
U          kar’na kekal kasih Allah,
membentangkan bumi di atas laut, 
U          kar’na kekal kasih Allah,

3.                Penerang yang besar dibuat-Nya,
U          kar’na kekal kasih Allah,
surya yang menguasai siang,
U          kar’na kekal kasih Allah,
bulan, bintang, cahaya malam, 
U          kar’na kekal kasih Allah,

4.                Yang membunuh anak sulung Mesir,
U          kar’na kekal kasih Allah,
dan membebaskan umat Israel,
U          kar’na kekal kasih Allah,
dengan tangan kuat dan lengan perkasa, 
U          kar’na kekal kasih Allah,

5.                Dia yang membelah Laut Merah,
U          kar’na kekal kasih Allah,
yang menyeberangkan umat Israel,
U          kar’na kekal kasih Allah,
dan menumpaskan Firaun dan laskarnya,
U          kar’na kekal kasih Allah,

6.                Yang memimpin umat-Nya ke padang gurun,
U          kar’na kekal kasih Allah,
kerajaan besar ditaklukkan-Nya,
U          kar’na kekal kasih Allah,
raja-raja masyuhur dibunuh-Nya,
U          kar’na kekal kasih Allah,

7.                Diberikan-Nya tanah mereka,
U          kar’na kekal kasih Allah,
kepada Israel hamba-Nya,
U          kar’na kekal kasih Allah,
Kemalangan kita diindahkan-Nya,
U          kar’na kekal kasih Allah,

8.                Bersyukurlah kepada Tuhan,
U          kar’na kekal kasih Allah,
pembebas kita dari penindas,
U          kar’na kekal kasih Allah,
dan segala makhluk diberi-Nya makan.
U          kar’na kekal kasih Allah,



BACAAN KEEMPAT            (Yes. 54:5-14)
Pembacaan dari Kitab Yesaya:

Dalam kasih setia abadi Tuhan, penebusmu, akan mengasihani engkau.

Beginilah Firman Tuhan, “Yang menjadi suamimu ialah Penciptamu, Tuhan-Semesta-Alam nama-Nya. Dan yang menjadi penebusmu ialah Yang Mahakudus, Allah Israel, yang disebut Allah-Seluruh-Bumi. Sungguh, seperti istri yang ditinggalkan dan yang bersusah hati, engkau dipanggil kembali oleh Tuhan. Masakan isteri masa muda akan tetap ditolak?” demikianlah Firman Tuhan, “Sesaat saja Aku meninggalkan engkau, tetapi karena kasih sayang besar Aku mengambil engkau kembali. Dalam murka yang meluap Aku telah menyembunyikan wajah-Ku terhadap engkau sesaat lamanya, tetapi dalam kasih setia abadi Aku telah mengasihi engkau,” Firman Tuhan Penebusmu. Keadaan ini bagi-Ku seperti pada zaman Nabi Nuh. Seperti Aku telah bersumpah kepadanya, bahwa air bah takkan menggenangi bumi lagi, demikianlah Aku telah bersumpah bahwa Aku tidak akan murka lagi terhadap engkau dan bahwa Aku tidak akan menghardik engkau lagi. Sebab sekalipun gunung-gunung bergeser dan bukit-bukit menjadi goncang, kasih setia-Ku tidak akan beralih daripadamu, dan perjanjian damai-Ku tidak akan goncang,” demikianlah Firman Tuhan yang mengasihani engkau. “Hai engkau yang tertindas, yang dilanggar angin badai dan yang tidak dihiburkan! Sungguh, Aku akan meletakkan alas dari batu hitam bagimu, dan dasar-dasar dari batu nilam! Aku akan membuat kemuncak-kemuncak tembokmu dari batu delima, pintu-pintu gerbangmu dari batu manikam merah, dari segenap tembok perbatasanmu dari batu permata. Semua anakmu akan menjadi murid Tuhan, dan besarlah kesejahteraan mereka; engkau akan ditegakkan di atas kebenaran, Engkau akan jauh dari pemerasan, sebab itu engkau tidak usah takut; engkau akan jauh dari kejutan. Sebab ia akan mendekat kepadamu.

Demikianlah Sabda Tuhan.



MAZMUR TANGGAPAN 4              (Yes. 12:2-3.4bcd.5-6)

Ulangan: Tuhan Dikaulah sumber air hidup.

1.                Sungguh, Allah itu keselamatanku;
aku percaya dan tidak gemetar;
sebab Tuhan Allah itu kekuatan dan mazmurku,
Ia telah menjadi keselamatanku.
Maka, kamu akan menimba air dengan kegirangan, dari mata air keselamatan.

Tuhan Dikaulah sumber air hidup.

2.                Pada waktu itu, kamu akan berkata,
“Bersyukurlah kepada Tuhan, panggillah nama-Nya,
beritahukanlah karya-Nya di antara bangsa-bangsa,
masyhurkanlah bahwa nama-Nya tinggi luhur!”

Tuhan Dikaulah sumber air hidup.

3.                Bermazmurlah bagi Tuhan,
Sebab mulia karya-Nya; baiklah hal ini diketahui di seluruh bumi!
Berserulah dan bersorak-sorailah, hai penduduk Sion,
Sebab Yang Mahakudus, Allah Israel,
agung di tengah-tengahmu!

Tuhan Dikaulah sumber air hidup



BACAAN EPISTOLA             (Roma 6:3-11)
Pembacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma:

Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati, dan tidak akan mati lagi.

Saudara-saudara, kita semua, yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya. Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh pembaptisan dalam kematian, supaya, seperti halnya Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidupdalam hidup yang baru.
Sebab jika kita telah menjadi satu dengan kematian-Nya, kita juga akan menjadi satu dengan kebangkitan-Nya.Karena kita tahu bahwa manusia-lama kita telah turut disalibkan, supaya tubuh-dosa kita hilang kuasanya, agar jangan kita menghambakan diri lagi kepada dosa. Sebab siapa yang telah mati, ia telah bebas dari dosa. Jadi jika kita telah mati dengan Kristus, kita percaya bahwa kita akan hidup juga dengan Dia. Karena kita tahu bahwa Kristus, sesudah bangkit dari antara orang mati, tidak mati lagi; maut tidak berkuasa lagi atas Dia! Sebab kematian-Nya adalah kematian terhadap dosa, satu kali untuk selama-lamanya, dan kehidupan-Nya adalah kehidupan bagi Allah. Demikianlah hendaknya kamu memandangnya: kamu telah mati bagi dosa, tetapi kamu hidup bagi Allah dalam Kristus Yesus.

Demikianlah Sabda Tuhan.



MAZMUR TANGGAPAN          (Mzm. 118:1-2.16ab.17.22-23)

Ulangan: Alleluya.

1.                  Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab Ia baik!
Kekal abadi kasih setia-Nya.
Biarlah Israel berkata, 
"Kekal abadi kasih setia-Nya!"

Alleluya.

2.                  Tangan kanan Tuhan berkuasa meninggikan, 
tangan kanan Tuhan melakukan keperkasaan.
Aku tidak akan mati, tetapi hidup, 
dan aku akan menceritakan perbuatan-perbuatan Tuhan.

Alleluya.

3.                  Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangungan 
telah menjadi batu penjuru.
Hal ini terjadi dari pihak Tuhan, 
suatu perbuatan ajaib di mata kita.

Alleluya.




BACAAN INJIL               (Mat. 28:1-10)
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:

Ia telah bangkit, dan mendahului kamu ke Galilea.

Setelah hari Sabat lewat, menjelang menyingsingnya fajar hari pertama minggu itu, pergilah Maria Magdalena dan Maria yang lain, menengok kubur Yesus. Maka terjadilah gempa bumi yang hebat, sebab seorang malaikat Tuhan turun dari langit dan datang ke kubur Yesus
dan menggulingkan batu penutup kubur itu, lalu duduk di atasnya. Wajahnya bagaikan kilat,
dan pakaiannya putih bagaikan salju. Para penjaga kubur itu gemetar ketakutan, dan menjadi seperti orang-orang mati. Akan tetapi malaikat itu berkata kepada perempuan-perempuan itu, "Janganlah kamu takut! Aku tahu bahwa kamu mencari Yesus yang disalibkan itu. Ia tidak ada di sini, sebab Ia telah bangkit seperti yang telah dikatakan-Nya.
Mari, lihatlah tempat Ia dibaringkan. Maka pergilah segera dan katakanlah kepada murid-murid-Nya, bahwa Yesus telah bangkit dari antara orang mati. Ia kini mendahului kamu ke Galilea; di sana kamu akan melihat Dia. Sesungguhnya, akulah yang telah mengatakannya kepadamu." Maka mereka segera pergi dari kubur itu, diliputi rasa takut dan sukacita yang besar. Mereka berlari cepat-cepat untuk memberitahukannya kepada murid-murid Yesus.
Tiba-tiba Yesus menjumpai mereka dan berkata, "Salam bagimu!" Mereka mendekati-Nya, memeluk kaki-Nya serta menyembah-Nya. Maka kata Yesus kepada mereka, "Jangan takut! Pergi dan katakanlah kepada saudara-saudara-Ku, supaya mereka pergi ke Galilea, dan di sanalah mereka akan melihat Aku."

Demikianlah Injil Tuhan.