Sunday, 22 September 2019
Saturday, 21 September 2019
Pembacaan Hari Minggu – Ahad, 22 September 2019
BACAAN PERTAMA (Am
8:4-7)
Pembacaan dari Nubuat Amos:
Peringatan terhadap orang
yang membeli orang papa kerana uang.
Dengarkanlah ini, hai kamu yang menginjak-injak orang miskin, dan yang
membinasakan orang sengsara di negeri ini, dan yang berpikir, Kapan pesta
bulan-baru berlalu, supaya kita boleh menjual gandum; kapan hari Sabat berlalu,
supaya kita boleh berdagang terigu; kita akan memperkecil takaran, menaikkan harga
dan menipu dengan neraca palsu; kita akan membeli orang papa karena uang, dan
membeli orang miskin karena sepasang kasut; kita akan menjual terigu tua.'
Beginilah Tuhan telah bersumpah demi kebanggaan Yakub, "Aku tidak
akan melupakan untuk seterusnya segala perbuatan mereka!"
Demikianlah Sabda
Tuhan.
MAZMUR TANGGAPAN (Mzm.
113:1-2.4-6.7-8)
Ulangan : Pujilah puji Allah, Tuhan yang
maharahim.
1. Pujilah, hai hamba-hamba
Tuhan, pujilah nama Tuhan! Kiranya nama Tuhan dimahsyurkan, sekarang dan
selama-lamanya.
Pujilah puji Allah, Tuhan yang maharahim.
2. Tuhan tinggi mengatasi segala
bangsa, kemuliaan-Nya mengatasi langit. Siapakah seperti Tuhan, Allah kita,
yang diam di tempat tinggi, yang merendahkan diri untuk melihat ke langit dan
ke bumi?
Pujilah puji Allah, Tuhan yang maharahim.
3. Ia menegakkan orang yang hina
dari dalam debu dan mengangkat orang yang miskin dari lumpur, untuk mendudukkan
dia bersama-sama dengan para bangsawan, bersama dengan para bangsawan bangsanya.
Pujilah puji Allah, Tuhan
yang maharahim.
BACAAN KEDUA (1
Tim 2:1-8)
Pembacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus
kepada Timotius:
Panjatkanlah permohonan
untuk semua orang. Itulah yang berkenan kepada Allah, yang mengkehendaki agar
semua orang diselamatkan.
Saudaraku yang terkasih,
pertama-tama aku menasihatkan: Panjatkanlah permohonan, doa syafaat dan
ucapan syukur kepada Allah bagi semua orang, bagi pemerintah dan penguasa, agar
kita dapat hidup aman dan tenteram dalam segala kesalehan dan kehormatan. Itulah
yang baik dan berkenan kepada Allah, Penyelamat kita. Ia menghendaki agar semua
orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran.
Allah itu esa, dan esa pula Dia yang menjadi pengantara Allah dan
manusia, yaitu Manusia Kristus Yesus. Ia telah menyerahkan diri sebagai tebusan
bagi semua orang: Suatu kesaksian pada waktu yang tepat. Untuk kesaksian itulah
aku telah ditetapkan sebagai pewarta dan rasul. Yang kukatakan ini benar, aku
tidak berdusta! Aku ditetapkan sebagai pengajar orang-orang bukan Yahudi, dalam
iman dan kebenaran.
Oleh karena itu aku ingin, agar di mana pun kaum laki-laki berdoa dengan
menadahkan tangan yang suci, tanpa kemarahan dan perselisihan.
Demikianlah Sabda Tuhan.
BAIT PENGANTAR INJIL
Alleluia, alleluia, Alleluia.
Yesus Kristus menjadi miskin sekalipun Ia kaya, supaya
karena kemiskinan-Nya kamu menjadi kaya.
Alleluia, alleluia, Alleluia.
BACAAN INJIL (Luk. 16:1-13)
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas:
Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon.
Sekali peristiwa Yesus berkata kepada
murid-murid-Nya, "Ada seorang kaya yang mempunyai seorang bendahara.
Kepadanya disampaikan tuduhan, bahwa bendahara itu menghamburkan miliknya. Lalu
si kaya itu memanggil bendahara itu dan berkata, 'Apakah yang telah kudengar
tentang engkau? Berilah pertanggungjawaban atas urusanmu, sebab engkau tidak
boleh lagi bekerja sebagai bendahara.'
Berkatalah bendahara itu di dalam hatinya,
'Apakah yang harus kuperbuat? Tuanku memecat aku dari jabatanku sebagai
bendahara. Mencangkul aku tidak dapat, mengemis aku malu. Aku tahu apa yang
akan kuperbuat, supaya apabila aku dipecat dari jabatanku sebagai bendahara,
ada orang yang akan menampung aku di rumah mereka.
Lalu bendahara itu memanggil satu demi satu orang
yang berhutang kepada tuannya. Katanya kepada yang pertama, 'Berapakah hutangmu
kepada tuanku?' Jawab orang itu, 'Seratus tempayan minyak.' Lalu kata bendahara
itu kepadanya, 'Inilah surat hutangmu! Duduklah dan buatlah surat hutang lain
sekarang juga: Lima puluh tempayan.' Kemudian ia berkata kepada yang kedua,
'Dan Saudara, berapakah hutangmu?' Jawab orang itu, 'Seratus pikul gandum.'
Katanya kepada orang ini, 'Inilah surat hutangmu! Buatlah surat hutang lain:
Delapan puluh pikul.' Bendahara yang tidak jujur itu dipuji oleh tuannya,
karena ia telah bertindak dengan cerdik. Sebab anak-anak dunia ini lebih cerdik
terhadap sesamanya daripada anak-anak terang. Maka Aku berkata kepadamu:
Ikatlah persahabatan dengan mempergunakan Mamon yang tidak jujur, supaya jika
Mamon itu tidak dapat menolong lagi, kamu diterima di dalam kemah abadi.
Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar. Jadi, jika kamu tidak setia dalam hal Mamon yang tidak jujur, siapakah yang akan mempercayakan harta sejati kepadamu? Dan jika kamu tidak setia dalam harta orang lain, siapakah yang akan menyerahkan hartamu sendiri kepadamu?
Seorang hamba tidak dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain; atau ia akan setia kepada yang seorang, dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon."
Demikianlah Injil Tuhan.
Sunday, 15 September 2019
Pembacaan Hari Minggu – Ahad, 15 September 2019
BACAAN PERTAMA (Kel 32:7-11.13-14)
Pembacaan dari Kitab Keluaran:
Siapakah yang dapat
memikirkan apa yang dikehendaki Tuhan?
Di Gunung Sinai Allah berfirman kepada Musa, "Pergilah,
turunlah, sebab bangsamu yang kaupimpin keluar dari tanah Mesir telah
rusak peri lakunya. Begitu cepat mereka menyimpang dari jalan
yang Kuperintahkan kepada mereka. Mereka telah membuat anak lembu
tuangan, dan kepadanya mereka sujud menyembah dan mempersembahkan
kurban sambil berkata, Hai Israel, inilah Allahmu yang telah
menuntun engkau keluar dari tanah Mesir."
Lagi firman Tuhan kepada Musa, "Telah Kulihat bangsa ini, dan
sesungguhnya mereka adalah suatu bangsa yang tegar tengkuk! Oleh sebab
itu biarkanlah murka-Ku bangkit terhadap mereka, dan Aku akan
membinasakan mereka; tetapi engkau akan Kubuat menjadi bangsa yang
besar."
Lalu Musa mencoba melunakkan hati Tuhan, Allahnya, dengan berkata, "Mengapakah, Tuhan, murka-Mu bangkit terhadap umat-Mu, yang telah Kaubawa keluar dari tanah Mesir dengan kekuatan yang besar dan dengan tangan yang kuat? Ingatlah kepada Abraham, Ishak dan Israel, hamba-hamba-Mu itu, sebab kepada mereka Engkau telah bersumpah demi diri-Mu sendiri dengan berfirman kepada mereka, Aku akan membuat keturunanmu sebanyak bintang di langit, dan seluruh negeri yang telah Kujanjikan ini akan Kuberikan kepada keturunanmu, supaya dimilikinya untuk selama-lamanya."
Dan menyesallah Tuhan atas malapetaka yang dirancangkan-Nya atas
umat-Nya.
Demikianlah Sabda
Tuhan.
MAZMUR TANGGAPAN (Mzm.
51:3-14.12-13.17.19)
Ulangan : Kasihanilah, ya Tuhan. Kaulah
pengampun yang Rahim, dan belas kasih-Mu tak terhingga.
1.
Kasihanilah aku, ya Allah,
menurut kasih setia-Mu, menurut rahmat-Mu hapuskanlah pelanggaranku. Bersihkanlah
aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku!
Kasihanilah, ya Tuhan. Kaulah pengampun yang
Rahim, dan belas kasih-Mu tak terhingga.
2. Ciptakanlah hati yang murni dalam
diriku, ya Allah, dan baharuilah semangat yang teguh dalam batinku. Janganlah membuang
aku dari hadapan-Mu, dan janganlah mengambil roh-Mu yang kudus dari padaku.
Kasihanilah, ya Tuhan. Kaulah pengampun yang Rahim, dan belas kasih-Mu tak terhingga.
Ya Tuhan, bukalah bibirku,
supaya mulutku mewartakan puji-pujian kepada-Mu. Persembahanku kepada-Mu ialah
jiwaku yang hancur; hati yang remuk redam tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.
Kasihanilah, ya Tuhan. Kaulah pengampun yang
Rahim, dan belas kasih-Mu tak terhingga.
BACAAN KEDUA (1
Tim 1:12-17)
Pembacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus
kepada Timotius:
Kristus Yesus datang ke
dunia untuk menyelamatkan orang berdosa.
Saudaraku terkasih, aku bersyukur kepada Kristus Yesus, Tuhan
kita, yang menguatkan aku, karena Ia menganggap aku setia, dan
mempercayakan pelayanan ini kepadaku. Padahal tadinya aku seorang
penghujat dan seorang penganiaya yang ganas. Tetapi aku telah
dikasihani-Nya, karena semuanya itu telah kulakukan tanpa pengetahuan, yaitu
di luar iman. Malah kasih karunia Tuhan kita itu telah dilimpahkan
kepadaku bersama dengan iman dan kasih dalam Kristus Yesus.
Sabda ini benar, dan patut diterima sepenuhnya, yaitu bahwa
Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang-orang berdosa. Dari
antara mereka akulah yang paling berdosa. Tetapi justru karena itu, aku
dikasihani, agar dalam diriku sebagai orang yang paling berdosa ini, Yesus
Kristus menunjukkan seluruh kesabaran-Nya. Dengan demikian aku menjadi
contoh bagi mereka yang kemudian percaya kepada-Nya dan
memperoleh hidup yang kekal. Hormat dan kemuliaan sampai selama-lamanya bagi
Raja segala zaman, Allah yang kekal, yang tak nampak, yang esa.
Amin.
Demikianlah Sabda Tuhan.
BAIT PENGANTAR INJIL
Alleluia, alleluia, Alleluia.
Dalam Kristus Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya,
dan telah mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami.
Alleluia, alleluia, Alleluia.
BACAAN INJIL (Luk.
15:1-32)
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas:
Akan ada sukacita di surga karena satu
orang berdosa yang bertobat.
Para pemungut cukai dan orang-orang berdosa biasa
datang kepada Yesus untuk mendengarkan Dia. Maka bersungut-sungutlah
orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat, katanya, "Ia menerima orang-orang berdosa, dan
makan bersama-sama dengan mereka."
Maka Yesus menyampaikan perumpamaan ini kepada mereka,"Siapakah di antara kamu yang mempunyai seratus ekor domba lalu kehilangan seekor, tidak meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor di padang gurun dan pergi mencari yang sesat itu sampai ia menemukannya? Dan kalau telah menemukannya, ia meletakkan domba itu di atas bahu dengan gembira, dan setibanya di rumah ia memanggil sahabat-sahabat dan tetangga-tetangganya serta berkata, 'Bersukacitalah bersama aku, sebab dombaku yang hilang itu telah kutemukan.' Aku berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita di surga karena satu orang berdosa yang bertobat, lebih dari pada sukacita karena sembilan puluh sembilan orang benar yang tidak memerlukan pertobatan. Atau perempuan manakah yang mempunyai sepuluh dirham, lalu kehilangan satu di antaranya, tidak menyalakan pelita dan menyapu rumah serta mencarinya dengan cermat sampai ia menemukannya? Dan kalau telah menemukannya, ia memanggil sahabat-sahabat dan tetangga-tetangganya serta berkata, 'Bersukacitalah bersama aku, sebab dirhamku yang hilang itu telah kutemukan.'
Aku berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita pada malaikat-malaikat Allah karena satu orang berdosa yang bertobat."
Yesus berkata lagi, "Ada seorang mempunyai dua anak laki-laki. Kata yang bungsu kepada ayahnya, 'Bapa, berikanlah kepadaku bagian harta milik kita yang menjadi hakku.' Lalu ayahnya membagi-bagikan harta kekayaan itu di antara mereka. Beberapa hari kemudian anak bungsu itu menjual seluruh bagiannya itu, lalu pergi ke negeri yang jauh. Di sana ia memboroskan harta miliknya itu dengan hidup berfoya-foya.
Setelah dihabiskan semua harta miliknya, timbullah bencana kelaparan di dalam negeri itu, dan ia pun mulai melarat. Lalu ia pergi dan bekerja pada seorang majikan di negeri itu. Orang itu menyuruhnya ke ladang untuk menjaga babi. Lalu ia ingin mengisi perutnya dengan ampas yang menjadi makanan babi itu, tetapi tidak seorang pun yang memberikannya kepadanya.
Lalu ia menyadari keadaannya, katanya, 'Betapa banyaknya orang upahan bapaku yang berlimpah-limpah makanannya, tetapi aku di sini mati kelaparan. Aku akan bangkit dan pergi kepada bapaku, dan berkata kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap surga dan terhadap Bapa, aku tidak layak lagi disebutkan anak Bapa; jadikanlah aku sebagai salah seorang upahan Bapa.
Maka bangkitlah ia dan pergi kepada bapanya. Ketika ia masih jauh, ayahnya telah melihat dia, lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ayahnya itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia.
Kata anak itu kepadanya, 'Bapa, aku telah berdosa terhadap surga dan terhadap bapa, aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa.' Tetapi ayah itu berkata kepada hamba-hambanya, 'Lekaslah bawa ke mari jubah yang terbaik, pakaikanlah itu kepadanya; pasanglah cincin pada jarinya, dan sepatu pada kakinya. Dan ambillah anak lembu tambun itu, sembelihlah dia dan marilah kita makan dan bersukacita. Sebab anakku ini telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali. Maka mulailah mereka bersukaria.
Tetapi anaknya yang sulung sedang berada di ladang. Ketika pulang dan dekat ke rumah, ia mendengar bunyi seruling dan nyanyian tari-tarian. Lalu ia memanggil salah seorang hamba dan bertanya kepadanya apa arti semuanya itu. Jawab hamba itu, 'Adikmu telah kembali, dan ayahmu telah menyembelih anak lembu tambun, karena ia mendapat kembali anak itu dengan sehat.'
Maka marahlah anak sulung itu dan ia tidak mau masuk. Lalu ayahnya keluar dan berbicara dengan dia. Tetapi ia menjawab ayahnya, katanya, 'Telah bertahun-tahun aku melayani Bapa,
dan belum pernah aku melanggar perintah Bapa, tetapi kepadaku belum pernah bapa memberikan seekor anak kambing pun untuk bersukacita dengan sahabat-sahabatku. Tetapi baru saja datang anak Bapa yang telah memboroskan harta kekayaan Bapa bersama dengan pelacur-pelacur, maka Bapa menyembelih anak lembu tambun itu untuk dia.' Kata ayahnya kepadanya, 'Anakku, engkau selalu bersama-sama dengan aku, dan segala kepunyaanku adalah kepunyaanmu. Kita patut bersukacita dan bergembira karena adikmu telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali'."
Demikianlah Injil Tuhan.
Wednesday, 11 September 2019
Friday, 6 September 2019
Pembacaan Hari Minggu - Ahad, 8 September 2019
BACAAN PERTAMA
(Keb. 9:13-18)
Pembacaan dari Kitab Kebijaksanaan:
Siapakah yang dapat
memikirkan apa yang dikehendaki Tuhan?
Manusia manakah dapat mengenal rencana Allah, atau siapakah dapat
memikirkan apa yang dikehendaki Tuhan? Pikiran segala makhluk yang fana adalah
hina, dan pertimbangan kami ini tidak tetap. Sebab jiwa dibebani oleh badan
yang fana, dan kemah dari tanah memberatkan budi yang banyak berpikir. Sukar
kami menerka apa yang ada di bumi, dan dengan susah payah kami menemukan apa
yang ada di tangan, tapi siapa gerangan telah menyelami apa yang ada di surga? Siapa
gerangan dapat mengenal kehendak-Mu, kalau Engkau sendiri tidak menganugerahkan
kebijaksanaan, dan jika Roh Kudus-Mu dari atas tidak Kauutus? Demikianlah
diluruskan lorong orang yang ada di bumi, dan kepada manusia diajarkan apa yang
berkenan pada-Mu, maka oleh kebijaksanaan mereka diselamatkan.
Demikianlah Sabda
Tuhan.
MAZMUR TANGGAPAN (Mzm. 90:3-4.5-6.12-13.14.17)
Ulangan : Tuhan, Engkaulah tempat perteduhan
kami turun temurun.
1. Engkau mengembalikan manusia
kepada debu, hanya dengan berkata, “Kembalilah, hai anak-anak manusia!” Sebab
di mata-Mu seribu tahun sama seperti hari kemarin, atau seperti satu giliran
jaga di waktu malam.
Tuhan, Engkaulah tempat
perteduhan kami turun temurun.
2.
Engkau menghanyutkan manusia
seperti orang mimpi, seperti rumput yang bertumbuh: di waktu pagi tumbuh yang berkembang,
di waktu petang sudah lisut dan layu.
Tuhan,
Engkaulah tempat perteduhan kami turun temurun.
3.
Ajarlah kami menghitung
hari-hari kami, hinggalah kami beroleh hati yang bijaksana. Kembalilah, ya
Tuhan, -- berapa lama lagi? – dan sayangilah hamba-hamba-Mu!
Tuhan,
Engkaulah tempat perteduhan kami turun temurun.
4.
Kenyangkanlah kami di waktu
pagi dengan kasih-setia-Mu, supaya kami bersorak-sorai dan bersukacita
sepanjang hayat. Kiranya kemurahan Tuhan melimpah atas kami! Teguhkanlah
perbuatan tangan kami, ya, perbuatan tangan kami, teguhkanlah!
Tuhan,
Engkaulah tempat perteduhan kami turun temurun.
BACAAN KEDUA
(Flm 1:9b-10.12-17)
Pembacaan
dari Surat Rasul Paulus kepada Filemon:
Terimalah dia, bukan
sebagai hamba, melainkan sebagai saudara terkasih.
Saudara yang terkasih, Aku, Paulus, yang sudah menjadi tua, dan kini
dipenjarakan karena Kristus Yesus, mengajukan permintaan kepadamu mengenai anak
yang kudapat selagi aku dalam penjara, yakni Onesimus. Dia, buah hatiku ini, kusuruh
kembali kepadamu. Sebenarnya aku mau menahan dia di sini sebagai gantimu untuk
melayani aku selama aku dipenjarakan demi Injil. Tetapi tanpa persetujuanmu,
aku tidak mau berbuat sesuatu, supaya yang baik itu kaulakukan bukan karena
terpaksa, melainkan dengan sukarela. Sebab mungkin karena itulah dia dipisahkan
sejenak dari padamu, supaya engkau dapat menerimanya untuk selama-lamanya, bukan
lagi sebagai hamba, melainkan lebih daripada itu, yaitu sebagai saudara
terkasih. Bagiku ia sudah saudara, apalagi bagimu, baik secara manusiawi maupun
di dalam Tuhan. Kalau engkau menganggap aku temanmu seiman, terimalah dia
seperti aku sendiri.
Demikianlah Sabda Tuhan.
BAIT PENGANTAR INJIL
Alleluia, alleluia, Alleluia.
Sinarilah hamba-Mu dengan wajah-Mu, dan ajarkanlah
ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku.
Alleluia, alleluia, Alleluia.
BACAAN INJIL (Luk. 14:25-33)
Inilah
Injil Yesus Kristus menurut Lukas:
Barangsiapa tidak
melepaskan diri dari segala miliknya, ia tidak dapat menjadi murid-Ku.
Pada suatu ketika orang berduyun-duyun mengikuti
Yesus dalam perjalanan-Nya. Sambil berpaling Yesus berkata kepada mereka, "Jika
seorang datang kepada-Ku dan ia tidak membenci bapanya, ibunya, isterinya,
anak-anaknya, saudara-saudaranya laki-laki atau perempuan, bahkan nyawanya
sendiri, ia tidak dapat menjadi murid-Ku. Barangsiapa tidak memanggul salibnya
dan mengikuti Aku, ia tidak dapat menjadi murid-Ku.
Sebab siapakah di antara kamu yang kalau mau mendirikan sebuah menara tidak duduk dahulu membuat anggaran belanja, apakah uangnya cukup untuk menyelesaikan pekerjaan itu? Jangan-jangan sesudah meletakkan dasar ia tidak dapat menyelesaikannya. Lalu semua orang yang melihat itu akan mengejek dengan berkata, 'Orang itu mulai membangun, tetapi tidak dapat menyelesaikannya'! Atau raja manakah yang hendak berperang melawan raja lain tidak duduk untuk mempertimbangkan dahulu, apakah dengan sepuluh ribu orang ia dapat melawan musuh yang datang menyerang dengan dua puluh ribu orang? Jikalau tidak dapat, ia akan mengirim utusan selama musuh masih jauh untuk menanyakan syarat-syarat perdamaian. Demikianlah setiap orang di antara kamu, yang tidak melepaskan diri dari segala miliknya, tidak dapat menjadi murid-Ku."
Demikianlah Injil Tuhan.
Sunday, 1 September 2019
Subscribe to:
Posts (Atom)